Disclaimer: Artikel ini dibuat oleh saya dengan bantuan Automasi AI (n8n), OpenAI API, serta Financial Modeling Prep (FMP) API. Semua tindakan yang diambil oleh pembaca adalah tanggung jawab pribadi.

PT Astra Agro Lestari Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis kelapa sawit di Indonesia bersama anak-anak perusahaannya. Perusahaan ini memproduksi minyak sawit mentah dan turunannya, inti sawit dan turunannya, serta produk-produk lainnya. Mereka mengelola 286.727 hektar perkebunan kelapa sawit yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Selain itu, perusahaan ini mengoperasikan kilang minyak sawit di Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat; dan Dumai, Provinsi Riau. Mereka juga mengoperasikan pabrik pencampuran pupuk yang berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan Donggala, Sulawesi Tengah. Produk-produk dari perusahaan ini diekspor ke China, Korea Selatan, India, Bangladesh, Filipina, Pakistan, Singapura, dan Kenya. Didirikan pada tahun 1988, kantor pusat PT Astra Agro Lestari Tbk berada di Jakarta, Indonesia, dan perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Astra International Tbk.

Ringkasan Valuasi & Skor

Kode Score Harga Kini DCF PER 10Y PBV 10Y Diskon
AALI: IDX 80 Rp 6475 Rp 28900 Rp 17350 Rp 13600 78%
Harga saham AALI saat ini adalah 6475, jauh lebih rendah dibandingkan nilai intrinsik DCF sebesar 28900, PER 10Y sebesar 17350, dan PBV 10Y sebesar 13600. Perbedaan besar ini menunjukkan adanya margin keamanan yang signifikan atau potensi upside yang tinggi. Investor dapat mempertimbangkan fakta ini sebagai peluang investasi. Secara keseluruhan, evaluasi menyeluruh terhadap faktor lain tetap diperlukan sebelum mengambil keputusan investasi.

1. Profit Margin (TTM)

Rasio AALI:IDX Acuan Ideal
GPM 15.19% 40.00%
OPM 7.62% 15.00%
NPM 4.97% 9.50%
Kinerja marging profit AALI berada di bawah acuan ideal, dengan GPM aktual 15.19% dibandingkan acuan 40%, OPM aktual 7.62% dari acuan 15%, dan NPM 4.97% berbanding ideal 9.5%. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi operasional dan daya saing masih perlu diperbaiki. Secara keseluruhan, peningkatan efisiensi diperlukan untuk mencapai standar industri yang diharapkan.

2. Efisiensi Aset & Modal

Rasio AALI:IDX Acuan Ideal
ROA 4.01% 8.00%
ROE 5.34% 14.00%

3. Likuiditas & Solvabilitas

Rasio AALI:IDX Acuan Ideal
Current Ratio 7.583 2.1
DER 0.281 0.8
Current Ratio AALI berada di atas acuan dengan nilai 7.583 dibandingkan 2.1. DER AALI lebih rendah dari acuan, yaitu 0.281 dibandingkan 0.8. Ini menunjukkan likuiditas jangka pendek yang kuat, struktur pendanaan yang sehat, dan risiko finansial yang rendah. Secara keseluruhan, kondisi keuangan AALI stabil dan positif, tetap waspadai perubahan kondisi ekonomi.

4. Valuasi (PER & PBV)

Rasio AALI:IDX Acuan Ideal Industri
PER 10.435 21.500
PBV 0.557 5.000
PER saham AALI dengan nilai 10.435 jauh di bawah acuan ideal 21.500, sementara PBV 0.557 juga lebih rendah dari acuan ideal 5.000. Ini menunjukkan saham AALI bisa dinilai undervalued dengan potensi apresiasi. Valuasi yang lebih rendah dari acuan ideal menunjukkan bahwa risiko overvalued lebih kecil. Secara keseluruhan, saham ini menawarkan peluang investasi yang menarik dengan risiko yang terkelola.

Kesimpulan

Kinerja operasional PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menunjukkan keberagaman dalam berbagai aspek. Dari sisi profitabilitas, perusahaan mencatatkan margin yang lebih rendah dari acuan dengan GPM, OPM, dan NPM berada di bawah standar industri, menandakan perlunya peningkatan efisiensi operasional. Efisiensi penggunaan aset dan modal juga menunjukkan angka yang kurang optimal, dengan ROA dan ROE di bawah ideal, yang mengindikasikan tantangan dalam memaksimalkan profitabilitas. Meski begitu, perusahaan memiliki kondisi keuangan yang sehat dilihat dari likuiditas dan solvabilitas, berkat current ratio yang jauh lebih tinggi dari rata-rata dan DER yang rendah, mengindikasikan kemampuan menjaga stabilitas finansial.

Dari perspektif valuasi, saham AALI memiliki harga pasar saat ini yang jauh di bawah nilai intrinsik yang dihitung menggunakan metode DCF, PER 10Y, dan PBV 10Y, menunjukkan potensi margin keamanan yang signifikan. Hal ini bisa menjadi peluang bagi investor yang mencari potensi upside besar, meskipun tetap perlu melakukan analisis mendalam terhadap faktor lain sebelum berinvestasi. Valuasi rasional dengan indikator PER dan PBV menegaskan adanya kemungkinan saham ini sedang undervalued di pasar saat ini. Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan pada aspek operasional, potensi nilai saham memberikan daya tarik tersendiri, sehingga keputusan investasi harus dilakukan dengan pertimbangan menyeluruh.