Disclaimer: Artikel ini dibuat oleh saya dengan bantuan Automasi AI (n8n), OpenAI API, serta Financial Modeling Prep (FMP) API. Semua tindakan yang diambil oleh pembaca adalah tanggung jawab pribadi.

PT Agung Podomoro Land Tbk, bersama dengan anak perusahaannya, memiliki, mengembangkan, dan mengelola properti real estate ritel, komersial, dan residensial di Indonesia. Perusahaan ini terlibat dalam akuisisi dan/atau pengadaan tanah, desain dan pengembangan, manajemen proyek, penjualan, penyewaan komersial, serta pemasaran; juga operasi dan pengelolaan pengembangan superblok, pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, apartemen residensial, dan rumah. Didirikan pada tahun 2004, perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta Barat, Indonesia. PT Agung Podomoro Land Tbk merupakan anak perusahaan dari PT Indofica.

Ringkasan Valuasi & Skor

Kode Score Harga Kini DCF PER 10Y PBV 10Y Diskon
APLN: IDX 90 Rp 97 Rp 710 Rp 266 Rp 165 86%
Harga saham APLN saat ini sebesar 97 lebih rendah dibandingkan nilai intrinsik DCF 710, PER 10Y 266, dan PBV 10Y 165. Selisih ini menunjukkan adanya potensi margin keamanan dan upside yang signifikan bagi investor. Namun, investor harus tetap berhati-hati dengan faktor risiko lainnya. Secara keseluruhan, saham APLN berpotensi menarik untuk dianalisis lebih lanjut.

1. Profit Margin (TTM)

Rasio APLN:IDX Acuan Ideal
GPM 43.50% 14.00%
OPM 23.97% 9.00%
NPM 12.17% 4.50%
Kinerja profit margin APLN jauh melampaui acuan ideal dengan GPM di 43.50%, OPM di 23.97%, dan NPM di 12.17%. Ini menunjukkan efisiensi operasional yang tinggi dan daya saing yang kuat. Namun, penting untuk tetap waspada terhadap faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kestabilan margin ini. Secara keseluruhan, kinerja saat ini positif, perlu dipertahankan dengan strategi berkelanjutan.

2. Efisiensi Aset & Modal

Rasio APLN:IDX Acuan Ideal
ROA 2.70% 3.00%
ROE 8.07% 10.00%

3. Likuiditas & Solvabilitas

Rasio APLN:IDX Acuan Ideal
Current Ratio 4.712 1.3
DER 1.4 1.5
Current Ratio PT Agung Podomoro Land Tbk sebesar 4.712 jauh melebihi acuan ideal 1.3, menunjukkan likuiditas yang sangat baik. Sedangkan Debt-to-Equity Ratio berada di 1.4, sedikit di bawah acuan ideal 1.5, mengindikasikan struktur pendanaan yang seimbang. Implikasi terhadap likuiditas jangka pendek sangat positif dan risiko terkait pendanaan relatif rendah. Secara keseluruhan, kondisi keuangan perusahaan berada dalam posisi yang sehat dan stabil.

4. Valuasi (PER & PBV)

Rasio APLN:IDX Acuan Ideal Industri
PER 3.154 14.110
PBV 0.254 1.600
PER saham APLN sebesar 3.154 lebih rendah dari acuan ideal 14.110, sementara PBV-nya di 0.254 juga lebih rendah dari acuan ideal 1.600. Hal ini menunjukkan potensi apresiasi nilai saham karena kemungkinannya undervalued, namun perlu memperhatikan kinerja fundamental perusahaan. Implikasi valuasi yang lebih rendah ini dapat menarik bagi investor yang mencari saham undervalued dengan risiko terbatas. Secara keseluruhan, investor sebaiknya memantau perkembangan lebih lanjut untuk keputusan investasi yang bijak.

Kesimpulan

PT Agung Podomoro Land Tbk menunjukkan kinerja operasional yang cukup positif sejauh ini. Dalam hal profitabilitas, perusahaan berhasil mencapai margin laba yang tinggi dengan GPM 43.50%, OPM 23.97%, dan NPM 12.17%, mengindikasikan efisiensi operasional yang baik. Namun, efisiensi aset dan modal masih perlu perbaikan karena ROA 2.70% dan ROE 8.07%, yang belum mencapai acuan ideal. Dari sisi kesehatan keuangan, perusahaan memiliki likuiditas sangat baik dengan Current Ratio sebesar 4.712 dan struktur pendanaan yang seimbang terlihat dari Debt-to-Equity Ratio 1.4.

Dari sisi valuasi, harga saham APLN saat ini sebesar 97 lebih rendah dari estimasi nilai intrinsik DCF sebesar 710, PER 10Y 266, dan PBV 10Y 165, menunjukkan adanya potensi margin keamanan yang besar bagi investor. Meskipun demikian, nilai PER dan PBV yang terlalu rendah bisa menjadi indikasi bahwa pasar memiliki persepsi risiko tertentu terhadap saham APLN. Hal ini membawa kepada rekomendasi yang netral-rekomendatif, di mana para investor disarankan untuk melakukan analisis lebih lanjut terhadap risiko-risiko potensial sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Secara keseluruhan, meskipun potensi upside terlihat signifikan, keputusan investasi harus dilandasi dengan pertimbangan matang terhadap faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kinerja saham tersebut.